Etika yang terpengaruh Tekhnologi informasi dan social media.

Etika yang terpengaruh Tekhnologi informasi dan social media. Segala sesuatu yang ada di dunia ini memang akan terpengaruh oleh perkembangan tekhnologi informasi dan social media, termasuk etika.Baik itu etika bermasyarakat, etika bisnis, etika di jalan raya, maupun etika mencari ilmu. Bagi anda yang sudah berusia 40 tahun ke atas, akan merasakan bagaimana gradasi atau penurunan etika di masyarakat kita. Dan anda juga pasti bisa merasakan bagaimana bedanya etika masyarakat kita di era sebelum 1990 dan sesudahnya. Dalam postingan kali ini, Cak Motivator Indonesia akan mengajak anda para pembaca untuk melihat bagaimana gradasi etika di tengah masyarakat kita.

Kemarin sore, kebetulan di satu kerabat keluarga ada yang melakukan ritual selamatan 100 hari anggota keluarga yang meninggal dunia. Selamatan ini banyak dihadiri tetangga kanan kiri. Karena banyaknya  undangan yang datang, sehingga sebagian harus menempati jalan di depan rumah yang agak ramai. Dari jalan inilah saya melihat indikasi-indikasi gradasi atau penurunan etika di masyarakat kita. Ketika sebagian jalan dipakai duduk lesehan para undangan yang ikut selamatan, dan sebagian tetap digunakan pengguna jalan, pengendara motor dan mobil, disinilah bukti nyatanya. Saya mengelompokan para pengguna jalan ini ke dalam beberapa kelompok :

Pertama, orang yang ucapan dan perilakunya berbanding lurus. Ucapanya sopan, perilakunya juga sopan. Ini diwakili pengguna jalan kendaraan bermotor yang menyempatkan diri mengucapkan permisi sekaligus memperlambat laju kendaraanya. Bahkan sepertinya ada yang mewakili generasi 1970 an dengan sikapnya yang turun dari sepeda motor kemudian menuntunya sambil tersenyum dan mengucapkan kalimat permisi. Indah sekali rasanya he he he kehidupan kalau dihuni orang orang macam ini.

Kedua, orang yang ucapanya dan perilakunya tidak singkron. Ucapanya sopan tapi tidak dukung dengan perilakunya. Kelompok kedua ini diwakili mereka yang berkendara dan melintas di dekat undangan yang duduk lesehan di pinggir jalan, sambil mengucapkan kalimat atau kata-kata permisi, tapi laju kendaraanya tetap kencang. Agak aneh dan janggal khan he he he

Ketiga. Ucapan dan perilakunya sama-sama tidak sopan. Kelompok ini diwakili oleh  orang yang berkendara dan melintas di dekat undangan selamatan yang duduk lesehan di pinggir jalan, tanpa berucap sepatah katapun dan kendaraanya tetap melaju kencang.

Pengaruh perkembangan kehidupan, tekhnologi informasi dan social media pada etika.
Perkembangan kehidupan dan cara kita bertahan hidup serta perkembangan tekhnologi informasi dan social media memang sangat berpengaruh  pada etika kita. Terjadinya 3 kelompok di atas menunjukan betapa besar pengaruhnya, sehingga membuat 3 kelompok di masyarakat kita.

Masyarakat yang ada dalam kelompok pertama di atas memang masih sangat menjunjung tinggi etika dalam bermasyarakat di tengah gempuran tekhnologi dan perkembangan cara hidup dan mencari nafkah. Biasanya orang yang dalam kelompok ini, memiliki lingkungan pendidikan (baik pendidikan di dalam keluarga maupun pendidikan formal di sekolah) yang masih sangat memegang dan menjunjung tingi etika. Sebagian masyarakat/keluarga masih tetap mengajarkan etika dan sopan santun termasuk bagaimana menyikapi orang yang sedang duduk sementara kita akan melintas. Bahkan juga ada sekolah yang sangat memperhatikan etika, sehingga mengajarkan, mendidikan siswa dengan disiplin etika yang cukup tinggi. Misalkan, siswa harus bersalaman dengan mencium tangan bapak/ibu guru sebelum masuk kelas dan sebelum pulang meninggalkan sekolah. Keluarga dan sekolah semacam ini benar-benar menjadi benteng etika masyarakat. Apapun kondisi masyarakat di luar keluarga dan sekolah, mereka tetap meyakini, etika ini wajib dimiliki oleh siswa maupun setiap anggota keluarga. Bagaimanapun perkembangan cara bertahan hidup (termasuk banyaknya cara haram yang dilakukan masyarakat, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai ekonomi) sekolah dan keluarga semacam ini, tetap mewajibkan siswa dan anggota keluarga untuk memegang teguh etika.

Masyarakat yang ada dalam kelompok kedua, mengindikasikan percobaan menggabungkan etika yang ada yang bersumber dari nilai-nilai luhur masyarakat kita dengan perkembangan system kehidupan masyarakat kita. Contoh. Pekerjaan di jaman sekarang ini tidak mengenal lagi waktu. Kalau dulu, pekerjaan itu identik dengan waktu siang, karena malam untuk tidur atau istirahat. Sekarang, tidak lagi seperti itu. Imbasnya, orang tidak lagi mengenal dan memandang waktu, kapan saja berbisnis. Tidak dipikirkan apakah akan mengganggu waktu istirahat orang lain atau tidak, yang penting pekerjaan jalan. Contoh lain, tuntutan hasil pekerjaan yang bersifat sangat cepat, mengakibatkan orang melakukan apa saja, asalkan barang/productnya cepat selesai. Itulah, kenapa ada orang yang tetap berucap permisi meskipun kendaraanya melaju dengan kencang. Yak karena itu tadi, mereka berpacu dengan kecepatan hasil produksi.

Masyarakat yang ada di kelompok tiga, menunjukan orang yang memang terbawa arus perkembangan kehidupan saat ini. Ikut berjalan cepat, tidak perduli dengan orang lain, menghalalkan segala cara, karena melihat sebagian besar orang di sekitarnya atau di lingkunganya melakukan itu. Mereka tetap mengikuti, meskipun mereka tahu itu tidak beretika dan tidak benar. Mereka berpendapat, hidup memang harus mengikuti setiap arah perkembangan hidup  (tidak peduli salah atau benar. Tidak peduli apakah akan menyenangkan hati orang lain, atau justru melukai/menjengkelkan orang lain.

Tentu yang ideal adalah, perkembangan hidup atau system hidup tetap diikuti, dan etika juga tetap dipegang teguh. Caranya? Pendidikan dan pengajaran yang kuat di dalam keluarga dan lingkungan sekolah anak anak. Mudah-mudahan kita semua menjadi generasi yang beretika dan juga bisa menghasilkan generas yang juga beretika.

Salam
(Agung Kurniawan Muhammad – Cak Motivator Indonesia –Konsultan SDM)

  

Popular posts from this blog

Cara memimpin Briefing Pagi dan sore di kantor.

Formal Public Speaking, Non Formal Public Speaking (Ayo belajar Public Speaking Episode 4)

Sosialisasi dan internalisasi Visi dan Misi Perusahaan ke Karyawan