Sejarah Sepatu secara culture and budaya


Sejarah Sepatu dan link toko online sepatu. Sebelum saya tuliskan sejarah Sepatu secara culture and budaya. Berikut ini link toko onlinenya sepatu yg bisa jadi tempat anda untuk beli sepatu.

  1. Sepatu wanita Tania https://shope.ee/1Ax3xISkcm

  2. Sepatu wanita import https://shope.ee/6KfA6s73u5

  3. Sepatu sport Sneakers seulgi https://shope.ee/2q5HwUA6G5

  4. Sepatu Sneakers sport Arsa https://shope.ee/4AafWzCt1s

  5. Sepatu olahraga wanita DNY https://shope.ee/6fI0Vd1x2J

  6. Sepatu Sneakers Casual Dila https://shope.ee/3pxp94w6gm

  7. Sepatu Sneakers rainbow https://shope.ee/40HFLTOJry

  8. Sepatu sport wanita Sneakers https://shope.ee/7KXhJgVbnN

  9. Sepatu Sneakers sport zuu https://shope.ee/6pbQiqZxcv

  10. Sepatu sport Sneakers Carly https://shope.ee/6ALjvg613q

  11. Sepatu Sneakers Aileen https://shope.ee/509mXcPy4g

  12. Sepatu olahraga wanita DNY https://shope.ee/3Ai8MLD3v8


Sejarah Sepatu secara culture dan budaya bisa kita mulai di tahun 1980 an. Karena di dekade itu di pelosok2 tanah air meskipun di Jawa, yg namanya sepatu itu masih blm famlliar. Sebagai satu contoh. Pada tahun itu tidak semua anak Sekolah Dasar atau SD punya sepatu. Bahkan yg punya sepatu dibanding dengan yg tidak punya sepatu, lebih banyak yg tidak punyak sepatu. Karena dalam satu sekolah, atau dalam satu kelas, yg punya sepatu bisa dihitung dengan jari. Mereka yg punya sepatu rata rata adalah anak2 orang kaya, priyayi saja. Sehingga yg terjadi karena banyak siswa SD yg tidak punya sepatu maka kalau sekolah banyak yg tidak paka sepatu atau nyeker hehehe. Bahkan yg menarik lagi, kalau di musim hujan yg bebas bermain di halaman sekolah adalah anak2 yg tidak paka sepatu. Mereka bebas karena halaman sekolah masih berua tanah liat, sehingga becek. Nah.. kalau sudah becek semacam itu, maka tentu yg leluasa bermain adalah yg tidak pakai sepatu. Sedangkan yg pakai sepatu, hanya bisa di teras sekolah melihat temanya yg tidak pakai sepatu bermain d halaman yg becek. Merk sepatu waktu itu tidak seperti sekarang ini yg begitu banyak jumlahnya.


Nah ketika akhir dekade 80 an, status ekonomi sosial budaya masyarakat mengalami peningkatan, sehingga kalau sebelumnya, sepatu adalah kebutuhan sekunder bagi anak-anak mereka. Maka saat akhir 80an, kebutuhan sepatu untuk sekolah menjadi kebutuhan primer. Kalau sebelumnya, yg penting mereka bisa sekolah(meskipun ga paka sepatu). Saat akhir 80 an menjadi kebutuhan primer. Bahwa ketika anak2 sekolah ya harus pakai sepatu. Rasanya malu kalau sekolah tidak memakai sepatu. Kondisi ini secara pribadi saya alami ketika saya sekolah SMP di tahu 1986 sampai dengan 1989. Jadi semua siswa sekolah baik SD SMP SMA saya lihat pakai sepatu semua.


Ketika saya duduk di bangku SMA tahu 1990 saya melihat ada perubahan pola pikir masyarakat tentang Sepatu. Kalau di dua era sebelumnya masyarakat tidak terlalu memberi perhatian lebih pada sepatu, maka di era awal dekade 90 an, masyarakat sudah mulai memberi perhatian lebih pada penggunaan sepatu. Sepatu tidak lagi kebutuhan primer anak anak sekolah. Malah sudah memilih milih sepatu dengan merk tertentu. Kalau sebelumnya mereka tidak memikirkan sepatu merk apa yg mereka pakai ke sekolah. Di era ini, mulai berpikir sepatu bermerk. Bahkan untuk anak2 orang kaya, mereka sudah harus menggunakan merk2 sepatu terkenal. Karena kalau tidak menggunakan sepatu bermerk terkenal, mereka malu rasanya. Tidak bergensi kalau tidak memakai sepatu merk terkenal.

Tapi kondisi ini memang tidak semua masyarakat memiliki kemampuan ekonomi untuk memilih sepatu bermerk terkenal bagi anaknya yg bersekolah.


Dan di era 2000 an sejarah Sepatu sudah berubah lagi. Karena di era ini, sepatu sudah menjadi lifestyle atau gaya hidup. Sehingga begitu banyaknya merk sepatu sepatu terkenal dan sepatu ternama berada di tengah-tengah masyarakat. Lifestyle sepatu ini terlihat dr masyarakat kita yg kemudian mengoleksi sepatu dr beragam merk dan design. Hal inipun didukung perkembangan industri sepatu di tanah air yg terus menggeliat. Bahkan industri sepatu di tanah air bukan saja untuk memenuhi kebutuhan sepatu di tanah air, tapi juga kebutuhan sepatu di luar negeri. Dinamika design sepatu wanita dan sepatu pria juga terus berkembang, mengikuti selera masyarakat. Sepatu pun terus berkembang, sepatu sport, sepatu kerja, dll



Popular posts from this blog

Cara memimpin Briefing Pagi dan sore di kantor.

Formal Public Speaking, Non Formal Public Speaking (Ayo belajar Public Speaking Episode 4)

Regenerasi Karyawan dalam Perusahaan.