Public Speaking Bicara Efektif dan Efisien (ayo belajar public speaking eps 2)
Public
Speaking Bicara Efektif dan Efisien (ayo belajar public speaking eps 2). Di postingan episode 2 belajar public speaking kali
ini, akan kita lihat langsung contoh-contoh penggunaan kalimat yang berlebihan
(meskipun ada tujuan yang baik, sesuai kondisi yang terjadi pada waktu itu). Cak Motivator Indonesia, akan mengurai
contoh-contoh.(Kami menyediakan e book Public Speaking harga Rp. 25.000 saja dan bisa konsultasi sampai mahir. Pesan wa 0812 3306 1821)
Dipostingan sebelumnya, kita sudah
berbicara tentang arti dan pengertian public speaking serta sedikit teori
tentang bicara efektif dan efisien. Di postingan kali ini, kita akan berbicara
lebih dalam lagi. Prof
DR Tjipta Lesmana dalam bukunya yang berjudul “Dari Soekarno sampai SBY”
memberikan contoh repetisi atau pengulangan
(tidak efektif dan efisien), yang bisa jadi
membosankan. Dalam buku tersebut
diceritakan, waktu itu Amerika Serikat sedang menyerang Vietnam, sehingga Ir Soekarno Presiden Indonesia,
ingin bangsa Indonesia juga ikut merasakan kepedihan bangsa Vietnam. Maka Ir Soekarno presiden Indonesia
dalam pidatonya mengatakan :
“Apakah saudara-saudara sudah ikut merasakan sebetulnya bom yang
dijatuhkan di Hanoi, seperti dijatuhkan di atas kita sendiri? Penggempuran
Vietnam itu saudara-saudara rasakan
sebagai penggempuran terhadap kita? Sekian ribu rakyat yang mati karena
penggempuran ini, engkau rasakan pula sebagai puluhan ribu bangsa Indonesia
yang mati dan anak-anak kecil yang mati engkau rasakan pula sebagai anak-anak
kecil Indonesia yang mati?”
Pengulangan
kata atau anak kalimat serta kata-kata yang berpantun sering menjadikan pidato Bung Karno menjadi panjang, padahal
substansinya tidak sepanjang dan
sebanyak itu. Pidato sepanjang 2 jam misalnya, bisa saja diperas menjadi 1 jam
15 menit tanpa mengurangi pokok isinya. Meski
demikian, secara umum masyarakat waktu itu memang senang mendengarkan
pidato Bung Karno karena bisa membangkitkan semangat dan memperkuat rasa cinta
tanah air. Namun pada kondisi sosial masyarakat saat ini, pidato
yang berputar-putar serta mengulang-ulang kata dan kalimat yang itu-itu terus,
mungkin saja tidak sedikit orang yang tidak suka bahkan jenuh mendengarnya.
Dalam kutipan pidato di atas, kita bisa secara lebih efektif dan efisien dengan
menggunakan kalimat yang lebih singkat :
“Apakah
saudara-saudara juga sudah ikut merasakan bahwa pengeboman Hanoi oleh Amerika
Serikat, sama halnya dengan mengebom kita bangsa Indonesia”.
Satu
kalimat di atas sudah sama halnya dengan beberapa kalimat pidato Bung Karno
yang panjang dan mengulang-ulang kata yang berpantun sebelumnya.
Dalam
kehidupan sehari-hari baik bertetangga, dalam rapat di kelas sekolah atau di
dunia kerja, organisasi, kita masih sering mendengar pembicaraan yang
berulang-ulang dan berputar-putar. Dahlan Iskan CEO Jawa Pos pernah menuliskan
di salah satu edisi Jawa Pos, bahwa anggota
parlemen kalau berbicara, menyampaikan pandanganya, atau menyampaikan
pertannyaan, masih berputar-putar,
sehingga
butuh
waktu 5 sampai 10 menit dalam menyampaikan pertanyaan ataupun pandangannya.
Padahal anggota parlemen di Inggris raya bisa menyampaikan pendapat dan
pandangannya hanya dalam waktu 2 menit saja. Dan mereka memang tidak boleh
berbicara lebih dari 2 menit. Jadi, mari kita lihat betapa efektif dan
efisienya parlemen Inggris berbicara di depan public, sehingga banyak waktu
yang bisa di hemat. Sementara di tempat kita, para anggota parlemen butuh waktu
sampai lebih dari 5
menit, itupun moderator sudah berkali-kali mengingatkan. Itulah contoh nyata
pembicaran yang tidak efektif dan efisien. Dan pembicaraan semacam itu tentu
sangat membosankan. Dan anda tentu tidak ingin jadi orang yang membosankan bagi
teman bicara anda, tapi anda ingin jadi pembicara yang menyenangkan. Karena itu dalam postingan-postingan selanjutnya,
Cak
Motivator Indonesia akan mengajak dan menunjukan
kepada anda bagaimana berbicara yang efektif dan efisien sekaligus menyenangkan
pasangan bicara anda.
Mulai sekarang, mari kita berlatih berbicara yang
efektif dan efisien di setiap kesempatan, baik formal maupun nonformal.
Salam……………
(Agung Kurniawan Muhammad – Cak Motivator Indonesia –
Konsultan HRD/SDM)