Mirna Salihin dan mangkuk anti racun (Sianida) Kerajaan Majapahit
Mirna Salihin dan mangkuk anti
racun (sianida) Kerajaan Majapahit. Sengaja Cak MotivatorIndonesia menurunkan tulisan ini, karena masalah racun meracun dan bunuh
membunuh sama tuanya dengan keberadaan manusia itu sendiri. Selain itu, masalah
racun dalam minuman dan makanan untuk membunuh orang tertentu juga bukan
sesuatu yang baru. Sejak dulu sudah ada, bahkan di zaman kerajaan-kerajaan di
nusantara juga sudah ada. Termasuk kerajaan Majapahit. Karena itu setiap istana
raja memiliki cara tersendiri dalam mengantisipasi pembunuhan Raja atau pejabat
kerajaan dari upaya meracun mereka. Dan nanti akan kita lihat ide liar Cak
Motivator Indonesia terkait masalah ini.
Beberapa
tahun lalu, ketika saya berkunjung ke museum Majapahit di Kecamatan Trowulan
Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, saya melihat-lihat banyak peninggalam zaman
kerjaan Majapahit, mulai dari keris, bata yang dipakai bangun bangunan
kerajaan, gerabah dll. Dan sampailah saya di sudut ruang dengan didampingi
petugas museum. SAya melihat ada mangkuk dari batu hitam yang agak mulai
geripis di pinggirnya. Kemudian saya bertannya pada petugas tersebut, “ini
mangkuk apa pak”. Petugas ini menjawab “wah itu mangkuk anti racun yang
dimiliki istana Majaphit mas. Zaman dulu khan orang orang yang tidak senang
dengan raja, bisa saja meracunya lewat minuman. Nah sebagai antisipasi
dibuatlah mangkuk anti racun dari batu alam yang spesifik ini. Anti racun
artinya, setiap racun yang dimasukan ke mangkuk ini akan menjadi netral. Sehingga
tidak membahayakan jiwa raja atau pejabat mas”. Dalam hati saya tersenyum, wah
hebat juga ya zaman dulu he he he. Coba Almarhum munir atau almarhuma Mirna
punya mangkuk ini… he he he ga mempan itu racun. Lantas, petugas ini juga
menjelaskan “kalau ingin tahu lebih lanjut masalah penawar racun dan obat-obat
zaman Majapahit, silahkan datang ke Museum kesehatan di Surabaya. Di sana
menyimpan berbagai hal masalah kesehatan dari zaman Majapahit sampai modern ini
mas.
Mangkuk
anti racun (sianida)
Yang
menarik perhatian saya dari kasus Mirna Salihin ini cukup banyak, satu
diantaranya mengingatkan saya pada mangkuk anti racun (Sianida) ini. Mungkin
sekarang harus diproduksi lagi mangkuk anti racun (sianida) ini. Nah yang beli,
adalah mereka yang merasa nyawanya terancam diracun he he he. So, kemana-mana
mereka membawa mangkuk anti racun ini. Tapi khan ga keren, masak kemana-mana
membawa mangkuk.???
Kalau
begitu, jangan membuat mangkuk anti racun (sianida). Dalam kasus Mirna salihin,
mirna minum kopi dengan menggunakan sedotan. Jadi supaya lebih keren, produksi
saja sedotan anti racun (sianida) he he he. Jadi kemana-mana bawa sedotan anti
racun. Aman wis…. He he he
Pertanyaannya
apakah mungkin? Jawabnya, ya mungkin saja. Karena di dalam bahan pembuatan
mangkuk atau sedotan itu mengandung zat penawar racun apapun. Sangat mungkin.
Coba
kita lihat ke masa lalu. Bagi anda yang pernah membaca perang dunia ke 2
tentang samurai para panglima perang tentara jepang, atau malah pernah melihat
dan memegang samurai tersebut (sampai saat ini, samurai panglima tentara jepang
masih banyak yang berada di Indonesia. Karena waktu Jepang menyerah, banyak
panglima, komandan yang hara kiri kemudian samurainya dimiliki oleh orang-orang
Indonesia). Satu diantara keunikan samurai jepang itu (untuk samurai milik
komandan tentara jepang dengan pangkat tertentu), kalau samurai itu masuk di
sarungnya maka samurai bisa lentur dan dilingkarkan di pinggang. Tapi begitu
samurai dicabut dari sarung, maka samurai itu jadi kaku layaknya logam pada
umumnya. Nampaknya, para empu samurai di jepang sudah sekaliber Mpu Gandring
hehehe. Jadi, logam samurai dipilih sangat spesifik, demikian juga dengan
warangkanya (sarungnya). Sehingga ketika logam Samurai dan Logam dalam warangka
bertemu, maka samurai jadi lentur.
Demikan
juga, dengan sedotan tadi, begitu racun (sianida) dan segala racun lainnya
melewati sedotan itu, maka racun jadi netral semua he he he.
Kapan
ya ada pabrikan yang akan memproduksi mangkuk, dan sedotan anti racun? (serius
banget bacanya). Ini hanya motivasi liar saja yang tiba-tiba muncul di benak
Cak Motivator Indonesia koq.
Salam…
(Agung
Kurniawan Muhammad –Cak Motivator Indonesia – Konsultan HRD)