Komunikasi Interpersonal (Ayo Belajar Public Speaking 6)

Komunikasi Interpersonal (Ayo Belajar Public Speaking 6) adalah kelanjutan pembahasan dari komunikasi intrapersonal(intrapersonal communication). Kalau dalam komunikasi intrapersonal kita bicara dengan diri kita sendiri, maka komunikasi interpersonal adalah kebalikanya. Karena yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal ini, adalah kegiatan komunikasi yang kita lakukan dengan orang lain. Artinya ada pasangan bicara kita. Konteksnya lebih pada kondisi non formal. Sebagai satu contoh, 2 orang sahabat yang saling bercerita, antara bapak dengan anaknya dll. Tapi pada kondisi tertentu, bisa juga menjadi formal, miss antara bawahan kepada atasan dalam menyampaikan proposal kegiatan. Atau arahan dari atasan yang langsung disampaikan pada bawahan di lapangan secara langsung. Pada komunikasi type ini, kita sudah membutuhkan sebagian ilmu public speaking.


Minimnya kemampuan masyarakat kita berbicara, tidak saja terlihat pada kemampuan public speaking, tapi pada kemampuan komunikasi interpersonal inipun kita juga seringkali melihatnya.  Sehingga, dalam kehidupan sehari-hari sekalipun, kita sering melihat ada 2 orang di tempat yang sama dan duduk bersebelahan, tapi tidak saling berkomunikasi. Inilah beberapa signal tentang kemampuan komunikasi interpersonal yang masih lemah.

Berikut ini satu contoh peristiwa tentang lemahnya kemampuan komunikasi interpersonal di tengah-tengah kita yang terdeteksi oleh Cak Motivator Indonesia. Dalam kelas public speaking yang saya ajarkan, tiba-tiba saja satu siswi saya Helena bercerita dengan nada mengeluhkan sahabatnya yang bernama veny. Helena bercerita kepada saya “Pak…. Kemampuan komunikasi  interpersonal Veny koq sangat kacau yang pak?, kalau kami berdua naik motor, kemudian perlu bertanya ke orang lain di pinggir jalan, selalu saya yang bertanya pak. Padahal kalau kami berdua naik motor, selalu saya yang pegang kemudi. Ini khan tidak efektif pak. Masa’ saya yang pegang kemudi, saya juga yang turun untuk Tanya.”  Veny yang ada di sebelahnya, dengan wajah yang agak malu-malu akhirnya mengaku juga dengan berkata “Iya pak.. selalu Helen yang bertanya, soalnya saya takut dan enggan berbicara. Kalau saya paksakan ada sesuatu yang sangat tidak enak di benak saya”.  Ini sebagai satu contoh kemampuan komunikasi interpersonal  yang masih sangat lemah. Veny tidak sendirian dengan kondisi yang semacam itu, karena masih banyak Veny Veny yang lainnya, bahkan mungkin dengan kondisi yang lebih parah yang kita temukan di sekitar kita. Tentu hal yang semacam itu tidak terjadi begitu saja, tapi ada penyebabnya. Nanti di bab-bab berikutnya, kita akan ketahui apa saja yang menjadi penyebab sesorang kurang punya kemampuan public speaking ataupun komunikasi interpersonal. Mungkin anda akan berpendapat,  “itu khan hanya masalah malu bertanya”. Memang benar, tapi kalau anda tidak terbiasa dengan komunikasi interpersonal seperti ini, maka dalam sesi wawancara mencari pekerjaan, gaya bicara anda juga akan terlihat tidak begitu terstruktur, atau bahkan belepotan. Karena itu, mari jadikan komunikasi interpersonal ini sebagai wahana latihan untuk kemampuan public speaking kita. Selain itu, juga ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan kalau kita mau berlatih dan terus memanfaatkan kemampuan komunikasi interpersonal.

Komunikasi interpersonal ini menjadi sangat penting hari-hari terakhir ini. Apalagi untuk anda yang akan masuk dalam dunia kerja. Kalau kita sering mengamati iklan atau pengumuman lowongan kerja/vacancy, maka aka sering kita jumpai kemampuan komunikasi interpersonal ini juga menjadi syarat untuk pelamar. Karena dalam dunia kerja atau di kantor/perusahaan semua karyawan dituntut untuk pandai-pandai berkomunikasi dengan atasan, rekan selevel dan bawahan. Ini menjadi syarat penting karena untuk menentukan kesuksesan sebuah perusahaan juga didasarkan pada efektif atau tidaknya komunikasi internal perusahaan. Sedangkan efektif atau tidaknya komunikasi internal perusahaan juga sangat tergantung dari kualitas yang baik atas kemampuan komunikasi interpersonal masing masing karyawan.

Mudah-mudahan dengan uraian Cak Motivator Indonesia ini, akan menjadi pemacu kita semua untuk lebih efektif lagi dalam berkomunikasi.
Salam……


(Agung Kurniawan Muhammad – Cak Motivator Indonesia – Konsultan SDM/HRD)

Popular posts from this blog

Cara memimpin Briefing Pagi dan sore di kantor.

Formal Public Speaking, Non Formal Public Speaking (Ayo belajar Public Speaking Episode 4)

Regenerasi Karyawan dalam Perusahaan.