Darurat LGBT (Lesbian, Gay, Bisex, Transgender), perkuat benteng agama dan keluarga.

Darurat LGBT (Lesbian, Gay, Bisex, Transgender), perkuat benteng agama dan keluarga. Beberapa hari yang lalu cak motivator Indonesia menerima pesan whatsapp dari group yang berisikan tentang pergerakan para komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Bisex, Transgender) secara international dan beberapa lembaga yang international yang ternyata memberikan dukungan terhadap perkembangan LGBT ini. Kali ini akan kita lihat seberapa darurat kondisinya.

Sesudah cak motivator menerima pesan dari group whatsapp, cak motivator juga menerima informasi dari laman situs tentang sebuah peristiwa seorang pemuda laki-laki di china yang menembak (menyatakan cintanya) pada temanya yang juga seorang laki-laki di dalam gerbong kereta api, dan disaksikan begitu banyak penumpang. Anda bisa menilai seberapa parah kondisinya. Di Amerika Serikat sendiri bahkan sudah merestui pernikahan sesame jenis. (Bagaimana mungkin manusia menyukai sesame jenis, sementara margasatwa saja hanya menyukai lawan jenis). Jadi seberapa para kondisinya?


LGBT sebenarnya bukan hal yang baru. LGBT sudah ada sejak jaman nabi Luth as (nabi Luth as sejaman dengan nabi Ibrahim as, berdasarkan buku Ibrahim kekasih Allah nabi luth adalah masih kerabat nabi Ibrahim). Dalam buku ini diceritakan, bahwa Luth diangkat menjadi nabi/rasul untuk mengingatkan kaumnya yang tinggal di kota Sodom dan kota Gomorah karena melakukan tindakan menyimpang yaitu melampiaskan nafsu syahwat mereka ke sesame kaum laki-laki (sekarang kita sebut dengan Gay). Tindakan penyimpangan perilaku sexual ini (menyukai sesama jenis ini) sudah sangat mewabah di dua kota ini kota Sodom dan Gomorah. Sehingga tindakan ini, dianggap sebagai hal yang biasa buat mereka. Padahal sejatinya ini adalah penyimpangan. Karena mereka menganggap penyimpangan ini sebagai hal yang lumrah, maka peringatan nabi Luth tidak digubris oleh mereka, malah disambut oleh mereka sebagai perumusuhan/ditentang. Hampir sama dengan kondisi yang ada sekarang.

Belajar dari Nabi Luth as.
Sekali lagi berdasarkan agama LGBT adalah sesuatu yang menyimpang. Kita bisa becermin dari kisah nabi Luth as yang diperintah Allah untuk memperingatkan kaumnya. Seperti yang diabadikan dlm Al Quran : 

" Kaum Luth telah mendustakan rasul-nya, ketika saudara mereka Luth, berkata kepada mereka " Mengapa kamu tiidak bertaqwa?". Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan ( yang diutus ) kepadamu, maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki diantara manusia, dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas. Mereka menjawab " Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang yang diusir". Luth berkata " Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu ".
( QS Asy-Syu"ara" 160-168 ).

Nampak jelas penyimpangan mereka dan sama dengan penyimpangan yang terjadi saat ini. Hingga pada akhirnya, suatu saat Nabi luth as didatangi dua malaikat yang menyamar sebagai pria tampan datang ke rumah Nabi Luth as. Melihat adanya 2 pria tampan yang datang ke rumah nabi Luth as, sontak banyak kaum pria ini mendatangi rumah Nabi Luth as, supaya Luth segera menyerahkan 2 pria tampan itu pada mereka untuk dijadikan pelampiasan nafsu syahwat mereka. Nabi luth mengingatkan mereka, supaya tidak melebihi batas. Tapi, sekali lagi mereka tidak menggubris peringatan nabi Luth as.

Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorang di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?". (Q S Hud 81)

Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. (Q S Hud 82)

Nah dari sini sudah jelas kondisinya seperti apa, dan tidakkah kita bisa belajar dari masa lalu?
Sebagai upaya kondisi darurat LGBT ini, memang masyarakat bisa mengandalkan Keluarga dan Agama. Keluarga harus memberikan perhatian lebih pada anggota keluarga, lebih saling menyayangi satu sama lain. Menunjukan hal hal yang benar dan yang menyimpang. Selain keluarga, agama juga menjadi benteng yang kuat. Karena jelas, agama melarang penyimpangan semacam ini.
Salam
(Agung Kurniawan Muhmmad – Cak Motivator Indonesia – Konsultan SDM)



Popular posts from this blog

Cara memimpin Briefing Pagi dan sore di kantor.

Formal Public Speaking, Non Formal Public Speaking (Ayo belajar Public Speaking Episode 4)

Sosialisasi dan internalisasi Visi dan Misi Perusahaan ke Karyawan