Comitment Karyawan untuk perusahaan. Siapa yang diuntungkan?
Comitment Karyawan untuk
perusahaan. Siapa yang diuntungkan? Perusahaan yang
diuntungkan atau sebenarnya karyawan yang sangat diuntungkan? Cak Motivator Indonesia
akan membeberkanya untuk anda, tentang Commitment, Apa itu Commintent, dan berbagai hal yang terkait
dengan commitment, khususnya seorang karyawan.
Baiklah
segera akan kita telusuri berbagai hal tentang commitment. Untuk memudahkan,
saya akan pakai ejaan bahasa Indonesia “Komitmen”. Kalau kita melihat arti kata komitmen dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) maka komitmen memiliki arti arti
perjanjian keterikatan untuk melakukan sesuatu, kontrak. Jadi secara harfiah, ketika seseorang karyawan melakukan
penandatanganan kontrak kerja atau diterima bekerja di perusahaan, maka dia
punya komitmen. Komitmen untuk apa? Ya tentu saja komitmen untuk melakukan
sesuatu yang diinginkan oleh perusahaan tersebut. Lantas timbul pertanyaan
lagi. Apa yang diinginkan perusahaan dari karyawannya?
Secara umum Cak Motivator Indonesia merumuskan ada
5 hal yang diinginkan perusahaan dari karyawannya. Ini artinya beberapa hal
inilah yang diminta komitmenya dari karyawan. Apa saja :
Pertama, totalitas 100%. Totalitas 100% yang
dimaksud disini bukan berarti anda 24 jam berada di lokasi pabrik atau
perusahaan. Karena memang sesuai dengan aturan UU dan juga kemampuan psikologi
dan fisik seseorang manusa itu secara umum adalah 8 jam bekerja. Maksudnya
disini, karyawan tetap bekerja 8 jam sehari + lembur kalau ada. Jadi tidak terus
menerus selama 24 jam. Jadi apa yang dimaksud dengan totalitas 100%? Yang
dimaksud disini adalah totalitas dari pikiran dan jiwa kita. Contoh yang paling
mudah adalah profesi wartawan. Jam kerja seorang wartawan/jurnalistic sama saja
dengan karyawan pada umumnya. Hanya bedanya, signal pikiran jurnalisticnya
tetap memancar 24 jam. Misalkan, pagi hari berangkat kerja, jam 7 malam pulang
kerja untuk beristirahat. Nah tiba-tiba dalam perjalanan ada berita kebakaran
pabrik yang cukup besar. Secara hitung-hitungan jam kerja dia sudah selesai,
tetapi karena dia punya komitmen pada journalistic (kebetulan perusahaanya
adalah media) maka dia akan secara langsung berbelok ke tempat kebakaran dan
meliputnya sampai selesai. Tentu saja kejadian semacam ini tidak tiap hari.
Hanya kadang kala. Kesediaan pikiran dan fisik kita, manakala dibutuhkan
perusahaan atau prefesi kita, maka kita harus bersedia. Nah inilah yang saya
maksud totalitas 100% .
Selain totalitas 100% masih ada yang lain dalam
komitmen yang diinginkan perusahaan dari karyawan, antara lain.
Komitmen karyawan terhadap Visi dan Misi
perusahaan
Komitmen karyawan
terhadap culture perusahaan
Komitmen karyawan terhadap nama baik perusahaan
Mungkin
karyawan akan mikir, begitu banyaknya yang diminta perusahaan dari karyawan,
sementara gajinya tidak seberapa. He he he… pikiran semacam ini wajar. Tapi,
sebenarnya siapa yang diuntungkan ketika karyawan
mampu melaksanakan semua komitmennya terhadap perusahaan? Karyawan itu sendiri
atau Perusahaan?
Mari
kita lihat. Tidak semua karyawan mau melakukan komitmenya pada perusahaan
dengan dengan berbagai alasan (gaji yang kecil misalnya dll). Karena itu, dalam
perusahaan ada karyawan yang mau melakukan komitmenya ada yang tidak mau. Apa
bedanya ?
Karyawan
yang berkomitmen (melakukan komitmenya)
Karyawan
yang mau melakukan komitmennya terhadap perusahaan, berarti dirinya melakukan
semua yang diminta perusahaan. Terlepas dari masalah mau atau tidak mau
melakukan. Mereka yang mau melakukan komitmen, maka secara kasatmata perusahaan/managemen
melihatnya karyawan ini punya kapasitas cukup besar dalam melakukan
tugas-tugasnya yang diminta perusahaan. Dengan kapasitas yang cukup besar, maka
perusahaan akan melihatnya sebagai seorang calon pimpinan masa depan di
perusahaan tersebut. Artinya, karyawan ini punya peluang atau kans untuk
menjadi pimpinan atau karir yang cukup baik di perusahaan. Kalaupun anda belum
mendapatkan penghargaan yang semestinya, maka tinggal menunggu waktu saja,
karena akan ada perusahaan lain yang bisa melihat anda. Di sisi lain, kalau
anda melakukan komitmen anda pada perusahaan, maka nilai diri anda akan naik.
Ingat, semua ilmu yang anda gunakan untuk melakukan komitmen anda pada
perusahaan, akan menempel di dalam diri anda dan bukan di perusahaan anda.
Karena menempel pada diri anda, maka akan ikut kemanapun anda pergi. Kalau digambarkan seperti ini, jelas, tegas,
mantab.
Karyawan
yang tidak berkomitmen (tidak melakukan komitmenya)
Karyawan
yang tidak mau melakukan komitmennya terhadap perusahaan, berarti dirinya tidak
mau melakukan semua atau sebagian besar yang diminta perusahaan. Terlepas dia tidak
mau melakukan (meskipun sebenarnya mampu), maka perusahaan atau managemen akan
melihat karyawan ini sedikit melakukan hal hal yang diminta perusahaan. INi
artinya, karyawan ini tidak memberikan kontribusi seperti yang diinginkan
perusahaan. Jadi di mata perusahaan, karyawan ini tidaklah punyai nilai. Pendek
kata, perusahaan tidak memerlukan karyawan semacam ini. Bisa jadi, suatu saat
karyawan semacam ini akan dilepas perusahaan. Masa depan karyawan semacam ini,
tidak akan bagus di perusahaan manapun. Di sisi lain, karena tidak banyak
melakukan komitmen, maka tidak banyak juga ilmu yang anda miliki. Jadi nilai
diri karyawan semacam ini sangat kecil dan tidak jelas. Kalau digambarkan
seperti ini, tidak jelas,
(Agung Kurniawan Muhammad - Cak Motivator Indonesia - Konsultan HRD)