Mirna – Jessica (dalam pandangan 6 thinking hats Edward D Bono)

Mirna – Jessica dalam pandanan 6 thinking hats Edward D Bono. Dalam beberapa waktu terakhir ini, public (masyarakat kita ) perhatianya tercurah untuk mengikuti kasus Mirna yang meninggal  karena racun Sianida dalam kopi Vietnam yang diminum Mirna. Karena begitu besarnya perhatian masyarakat ini, bahkan sampai sampai Mirna harus meminta perlindungan ke KOMNAS HAM supaya ikut mengawasi kasus yang menimpanya.  Mengapa sampai bisa seperti itu. CAk MotivatorIndonesia akan membedahnya dengan menggunakan 6 topi milik Edward D Bono. Kalau anda ingin ikut membedahnya dengan satu diantara topi milik Edward D Bono, kami persilahkan. Tapi di tulisan kali ini, akan kita gunakan semua topi yang berjumlah 6 tersebut.

Tapi sebelumnya, kita akan melihat terlebih dahulu topi-topi milik Edward D Bono tersebut. Sekitar tahun 2004 yang lalu, waktu cak Motivator Indonesia masih sebagai Broadcast di Radio News Suara Surabaya pernah mendapatkan teori tentang 6 thinking hats ini dari seorang instruktur broadcast. Yang dimaksud dengan 6 thinking hats adalah 6 cara pandang terhadap sesuatu. 6 cara pandang itu, masing-masing diwakili dengan 1 warna topi. Masing masing antara lain topi hitam, putih, merah, biru, hijau dan kuning. Six thinking hats ini biasanya dipakai cara pandang para pemimpin bisnis untuk dasar pengambilan keputusan. Tapi sebenarnya secara umum, masyarakat bisa memanfaatkan cara pandang ini dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi.

Instruktur ini menyampaikan, selama ini kalau ada kasus yang sangat besar dan melukai hati kemanusian maka masyarakat langsung reaktif sikapnya dalam bentuk kemarahan yang sangat emosional. Cara pandang masyarakat yang marah emosional terhadap satu kasus tertentu ini Disebut Edward D Bono sebagai cara pandang dengan Topi Merah (yaitu cara pandang dengan mengedepankan sikap  emosional/marah/jengkel/memojokan). Padahal, masyarakat bisa menggunakan cara pandang yang lain, misalnya topi Putih (cara pandang yang mengedepankan data dan informasi). Cara pandang topi putih ini, akan membuat orang lebih netral, karena dalam setiap langkah yang akan diambil selalu melihat data dan informasi.

Six Thinking Hats dalam kasus Mirna – Jessica.

Topi Merah. Dalam kasus Mirna – Jessica ini, memang masyarakat/elemen masyarakat bisa saja menggunakan Topi Merah (emosional/marah). Hal ini wajar, mengingat kasus pembunuhan seseorang selalu mulukai hati kemanusian setiap orang. Ketika seseorang/masyarakat merasa terlukai biasanya sebagian besar akan marah. Ini bisa kita lihat dari sikap Jessica yang merasa dipojokan dengan berbagai pemberitaan, sehingga Jessica mengambil keputusan untuk meminta perlindungan dan pengawasan dari KOMNAS HAM atas kasus yang membelitnya. Orang yeng menggunakan cara pandang Topi Merah/marah jengkel, biasanya tidak mau melihat fakta-fakta yang mendukung. Mereka lebih terbawa emosional. Jumlah orang yang menggunakan Topi Merah ini biasanya jumlahnya cukup banyak. Bagaimana dengan anda, apakah anda menggunakan Topi Merah?

Topi Putih. Cara pandang Topi Putih adalah cara pandang yang mengedepankan informasi-informasi dan data yang didapatkan. Bahkan kalau perlu, orang ini akan membongkar-bongkar data di masa lalu. Ini Dilakukan sebagai upaya mendapatkan keputusan yang cukup logis dan terarah. Dalam kasus Mirna – Jessica, orang bertopi putih ini diwakili orang orang yang menghormati proses penyelidikan-penyidikan dan pengadilan untuk mengetahui siapa sebenarnya pembunuhnya. Mereka juga tidak emosional. Nah…apakah anda suka menggunakan topi Putih ini?

Topi Hitam. Cara pandang ini membuat seseorang akan mempertimbangkan banyak aspek dalam mengambil keputusan. Semua aspek ditimbang betul, supaya tidak ada yang dirugikan. Dalam kasus Mirna Jessica orang yang menggunakan topi Hitam ini, akan melihat posisi Mirna sendiri, melihat posisi teman-temanya yang ada waktu di cofe, melihat posisi orang dekat/keluarga Mirna, orang ini juuga melihat aspek kesibukan dan keseriusan polri dalam mengungkap kasusnya. Orang ini juga mempertimbangkan posisi orang tua Mirna. Bagaimana, Topi Hitam ini mewakili cara pandang anda?

Topi Hijau. Cara pandang topi hijau ini memang biasanya agak nyleneh. Kalau boleh dibilang cara pandang dengan Out of The box. Jadi cara pandangnya benar-benar berbeda daripada umumnya.

Topi Kuning. Cara pandang topi kuning ini adalah cara pandang dengan hal hal yang positif, optimis. Dalam kasus Mirna-Jessica, cara pandang ini diwakili orang-orang yang berpikir, bahwa kasus ini murni kecelakaan makanan beracun, tidak ada kesengajaan atau criminal. Apakah anda ikut cara pandang ini?

Topi Biru. Cara pandang ini adalah cara pandang seseorang yang melihat suatu kasus atau peristiwa, kejadian dari berbagai cara pandang. Jadi singkat kata, Topi Biru ini, gabungan dari kelima topi sebelumnya. Apakah anda termasuk orang yang menggunakan topi biru ini.

Ini satu contoh studi kasus dengan pisau bedah six thingking hats. Anda juga bisa berlatih untuk kasus-kasus yang lain yang sedang hangat-hangatnya di sekitar anda. Six Thinking Hats bukan saja sebagai cara pandang. Tapi juga sebagai cara kita belajar melihat sesuatu/peristiwa/kejadian dari berbagai referensi yang kita miliki. Semakin kita terbiasa memiliki cara pandang yang beragam, akan membuat kita semakin hati hati dan bijak dalam mengambil keputusan.

Semoga postingan cak motivator Indonesia kali ini bisa menambah referensi kita semua.
Salam…


(Agung Kurniawan Muhammad – Cak Motivator Indonesia – Konsultan HRD)  

Popular posts from this blog

Cara memimpin Briefing Pagi dan sore di kantor.

Formal Public Speaking, Non Formal Public Speaking (Ayo belajar Public Speaking Episode 4)

Regenerasi Karyawan dalam Perusahaan.