Zaskia Gotik, Attitude, Lambang Negara, dan Gurauan.
Zaskia Gotik, attitude, Lambang Negara, dan
Gurauan sengaja menjadi postingan Cak Motivator Indonesia. Karena ini
sangat penting untuk pelajaran bagi semua masyarakat Indonesia dalam bersikap dan bergurau.
Dengan catatan ini, harapanya kita bisa menempatkan diri dan perilaku yang
tepat terhadap Lambang Negara, juga bergurau yang pada tempatnya.
Seperti yang
diketahui oleh masyarakat kita melalui berbagai media. Zaskia Gotik pedangdut
dalam acara Dahsyat di RCTI tgl 16 Maret
dalam sesi cerdas cermat, Zaskia Gotik mendapat pertanyaan tanggal proklamasi.
Dan pertanyaan ini dijawab oleh Zaskia “sesudah Adzan Subuh…. tgl 32 Agustus.
Kemudian Zaskia dapat pertanyaan lagi, apa lambang sila ke lima dari pancasila?. Lagi lagi Zaskia menjawab “bebek nungging”.
Oleh Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI), jawaban ini dianggap menghina dan merendahkan
kehormatan Lambang Negara serta melecehkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia .
Akibatnya, Zaskia Gotik harus mengikuti prosedur hokum yang berlaku terhadap
lambing-lambang Negara.
Terlepas dari
itu semua, peristiwa ini menjadi pelajaran penting untuk masyarakat Indonesia
secara keseluruhan. Apa pelajaran yang bisa kita petik :
Pertama Attitude. Attitude
adalah bagaimana kita menyikapi segala sesuatu. Jadi misalkan, bagaimana kita
menyikapi terhadap orang tua kita. Apakah harus selalu bersikap sopan dan
santun setiap saat?. Juga bagaimana kita menyikapi terhadap bapak dan ibu guru
kita? Termasuk juga, bagaimana kita menyikapi terhadap lambing-lambang Negara,
dasar Negara, UUD, Pancasila, Bendera dan segala sesuatu yang terkait dengan
Negara. Kalau sikap kita terhadap semua itu baik, maka baiklah attitude kita.
Tapi kalau kita menyikapinya dengan jelek, buruk terhadap semua itu, maka
buruklah atau jeleklah attitude kita.
Kedua Lambang Negara dan symbol-symbol
Negara. Dalam hal ini, ada aturan-aturan atau undang-undang yang dibuat
yang terkait dengan Lambang Negara, Symbol-symbol Negara, bendera dll yang ada
kaitanya dengan keberadaan sebuah Negara. Nah karena di situ ada undang-undang
yang berlaku, maka perilaku kita juga harus mengikuti tata aturan atau
undang-undang yang berlaku. Pelanggaran terhadap aturan-aturan atau
undang-undang tentu sangat berimplikasi hokum. Apalagi kalau itu terkait dengan
Negara, implikasi hukumnya sangat besar. Karena isu tentang Negara itu sifatnya
sangat sensitive.
Ketiga Gurauan.
Bergurau memang
punya beberapa fungsi. Karena dengan bergurau, kita bisa tersenyum, tertawa dan
membuat pikiran jadi fresh. Dengan tersenyum atau tertawa maka otak kita
mengeluarkan cairan yang membuat pikiran kita jadi nyaman dan segar kembali.
Bahkan ada therapy kesehatan dengan menggunakan metode tertawa. Ya… itulah efek
dari bergurau membuat kita jadi tersenyum/tertawa dan efek berikutnya adalah
pikiran jadi fresh.
Bergurau/bercanda ala Rasul Muhammad
Nah… masalahnya
adalah berguarau seperti apa yang diperbolehkan. Karena saat ini sudah banyak
diantara kita yang berguraunnya/bercandanya kebabalasan. Bergurau yang baik
adalah bergurau ala Rasul Muhammad. Bagaimana? Berikut ini bergurau intelek
cara rasul Muhammad :
Bercanda hanya
seperlunya, tidak boleh berlebihan. “banyak bercanda/bergurau akan akan
mematikan hati”. Selain itu, bercandanya juga harus suatu yang benar/tidak
boleh bercanda tapi bohong. Berikut ini beberapa gurauan/candaan ala Rasul.
Suatu hari rasul
ditanya seorang nenek. “ya rasul, doakan saya supaya saya bisa masuk surga”.
Rasul pun menjawab “sesungguhnya surga itu tidak aka dimasukin oleh orang yang
sudah tua”. Mendengarkan jawaban ini, nenek nenek inipun menangis
sejadi-jadinya. Kemudia rasul memahamkan pada nenek nenek ini, bahwa ketika dia
masuk surga maka ia tidak akan masuk surga dalam kondisi nenek tua renta, tapi
dalam kondis yang muda belia. “sesungguhnya kami menciptakan mereka
(wanita-wanita surga itu) dengan langsung, dan kami jadikan mereka gadis-gadis
perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (Al Waqiah 35-37)
Demikian postingan Cak MotivatorIndonesia, semoga menjadi pelajaran buat kita semua dalam menyikapi segala
sesuatu.
Salam…
(Agung Kurniawan Muhammad – Cak Motivator Indonesia –
Konsultan SDM/HRD)