Formal Public Speaking, Non Formal Public Speaking (Ayo belajar Public Speaking Episode 4)
Formal
Public Speaking, Non Formal Public Speaking (Ayo belajar Public Speaking
Episode 4). Pada posting kali ini, Cak Motivator Indonesia akan menguraikan tentang jenis public
speaking berdasarkan kondisi dan situasi pada saat kita berbicara. Paling tidak
ada 2 macam public speaking : non formal public speaking dan formal public
speaking. Kali ini, akan kita bahas terlebih dahulu tentang non formal public
speaking.(Kami menyediakan e book Public Speaking harga Rp. 25.000 saja dan bisa konsultasi sampai mahir. Pesan wa 0812 3306 1821)
Non Formal Public
Speaking. Di masyarakat kita
masih banyak yang salah mengartikan public speaking. Public speaking hanya
dimaknai sebatas orang yang jadi penyiar radio, TV, MC. Padahal, ketika kita sedang
berbicara dengan teman-teman kita, itupun sudah masuk dalam wilayah public
speaking. Ini yang dimaksud dengan non formal public speaking. Dalam percakapan
sehari hari ada sebagian diantara kita punya kemampuan non formal public
speaking yang cukup bagus. Kalau kita sedang dalam perjalanan wisata
bersama-sama satu kelas atau satu kantor, ada kalanya satu diantara kita yang
suka membuat acara. Dan dalam membuat atau menciptakan acara di waktu
perjalanan atau di tempat wisata, tentu orang yang seperti ini punya kemampuan
berbicara di depan public. Biasanya, audiencenya juga teman-teman dekat.
Meski demikian tidak semua orang bisa
melakukan itu. Sebagai satu contoh, pada waktu saya masih mahasiswa dulu, kami
berwisata dengan menggunakan bus.
Dan perjalanan menuju tempat wisata, memakan waktu 3 jam.
Nah... selama 3 jam ini, ada 2 orang diantara kami yang kemudian berdiri di
tengah-tengah bus dan mulai bercerita hal-hal yang lucu atau dengan dengan
teka-teki konyolnya, sehingga kami semua bisa menikmati perjalanan dengan
senang. 2 orang inilah yang punya kemampuan public speaking non formal. Memang
tidak semua bisa melakukan itu. Tapi,
mereka
yang tidak bisa itu bukan berarti
menjadi mutlak tidak bisa. Mereka tidak bisa karena memang tidak pernah mencoba
dan belajar. Artinya bagi mereka yang mau belajar dan latihan, pasti bisa. Itu satu
diantara contoh public speaking non formal di tengah-tengah kehidupan kita.
Artinya kalau di dalam bus (sekitar 30 orang) dan hanya 2 orang yang punya
kemampuan public speaking non formal, maka paling tidak ada 28 orang yang
kemampuan public speaking non formalnya kurang diasah. 28 orang yang belum
punya kemampuan bagus dalam public speaking non formal ini tentu saja bukan hanya karena kurang berlatih,
tapi ada banyak hal yang menyebabkannya. Nanti akan kita ketahui apa saja
penyebabnya di bab bab selanjutnya.
Kita
juga sering melihat kualitas public speaking non formal setiap orang yang
berbeda-beda. Mungkin anda pernah punya teman yang kalau dia hadir di
tengah-tengah kita, ia selalu berbicara dinamis yang membuat kita semua
terhipnotis. Sehingga kita sangat serius memperhatikan setiap biacaranya, tapi
tiba-tiba kita juga jadi tertawa-tawa dsb. Pernah khan anda mengalami peristiwa
semacam ini?. Itulah contoh public speaking non formal yang bagus.
Public
speaking non formal ini juga biasanya dipakai para marketing dengan cara
mendatangi
beberapa calon pembeli (biasanya sampai belasan orang) di tempat tertentu, di
balai Kelurahan atau Kecamatan. Kemudian satu diantara marketingnya mulai
melakukan presentasi non formal tentang barang yang akan dipasarkan. Ini juga
masuk dalam kategori public speaking non formal
Intinya,
segala pembicaraan seseorang di depan public yang tidak masuk dalam acara-acara
resmi, itulah yang kita sebut sebagai public speaking non formal. Public
speaking non formal ini sebenarnya satu ranah yang cukup bagus untuk memulai
belajar public speaking. Belajar public speaking di ranah non formal ini beban
psikologinya lebih rendah, karena audiencenya adalah orang yang sudah kita
kenal.
Demikian uraian Cak Motivator Indonesia tentang non
formal public speaking. Semoga bisa member manfaat pada teman-teman pembaca,
untuk peningkatan kemampuan public speaking masing masing.
Salam…
(Agung Kurniawa Muhammad – Cak Motivator Indonesia –
Konsultan HRD)