Operasi Simpati 1 sampai 21 Maret 2016, Komunikasi Lalu Lintas Jalan Raya

Operasi Simpati lalu lintas 1 sampai 21 Maret 2016, adalah upaya meningkatkan Komunikasi Lalu Lintas Jalan Raya. Tujuan dari Operasi Simpati lalu lintas adalah untuk meningkatkan kepatuhan dan ketertiban para pengguna jalan raya terhadap aturan-aturan berlalu lintas. Kalau ditinjau dari sisi komunikasi, maka sebenarnya operasi simpati lalu lintas ini bermakna memaksimalkan komunikasi antara pengguna pengguna jalan raya. Dengan intensitas komunikasi yang lebih baik/tinggi, maka kemungkinan lelu lintas berjalan tertib, aman, nyaman, selamat bisa tercapai. Dan pada akhirnya, semua pengguna jalan raya selamat dari awal berangkat sampai di tujuan.

Apakah benar terjadi komunikasi antara para pengguna jalan raya? Padahal selama ini mereka jarang bicara satu sama lain. Dan apakah komunikasi antara pengguna jalan raya selama ini adalah komunikasi yang baik atau yang buruk? Akan kita lihat satu per satu dari kacamata Cak Motivator Indonesia.

Memang benar selama ini antara pengemudi atau pengendara kendaraan yang satu dengan yang lain tidak saling berbicara. Tapi sebenarnya mereka saling berkomunikasi. Koq bisa, tidak saling bicara koq bisa berkomunikasi?. Ya benar, mereka para pengguna jalan raya selama ini berkomunikasi dengan menggunakan piranti atau peralatan yang disematkan di kendaraan. Menyalakan lampu sign (return, atau reting) kanan setara dengan kita berkata “saya akan belok ke kanan”sedangkan lampu sign kiri kalau menyala setara dengan kita berkata “saya akan belok kiri”. Kita membunyikan klakson atau menyalakan lampu jauh pada waktu akan mendahului kendaraan setara dengan kita berkata “minta izin, saya akan mendahului anda” .

“Jadi intinya, semua piranti yang disematkan di dalam kendaraan kita oleh produsen kendaraan adalah bertujuan untuk keselamatan pengguna kendaraan dengan cara  menjalin komunikasi antara pengguna jalan yang satu dengan pengguna jalan yang lain atau antara pengguna kendaraan dengan kendaraanya itu sendiri”.

Demikian juga, rambu-rambu lalu lintas yang dipasang oleh Dinas Perhubungan di sepanjang kanan dan kiri jalan adalah bertujuan untuk mengkomunikasikan berbagai hal yang terkait dengan kondisi di sekitar lokas tempat dipasangnya rambu tersebut. Dan semua itu bermuara untuk kenyamanan dan keselamatan semua pengguna jalan raya, baik pemakai mobil, motor, sepeda, mau pejalan kaki. Contoh, rambu jalan berkelok setara dengan berkata “hati hati sebentar lagi jalan akan berkelok-kelok”sedangkan rambu jalan menanjak  setara dengan berkata“sebentar lagi jalan akan menanjak”dan seterusnya.

Nah..... bagaimana dengan operasi simpati yang dilaksanakan tanggal 1 Maret sampai dengan 21 Maret 2016? Apakah secara ilmu komunikasi memang bertujuan untuk meningkatkan intensitas komunikasi antara pengguna jalan raya? Mari kita lihat.

Semua kendaraan, baik sepeda, motor, mobil sudah di design untuk bisa berkomunikasi dengan pengguna jalan yang lainnya, ada klakson, lampu sign, spion, lampu utama dll. Selain, pyranti utama kendaraan juga didesign untuk keselamatan pengguna. Tapi pada kenyataannya, semua pyranti komunikasi dan keselamatan tadi, kadangkala dengan alasan yang tidak jelas sengaja dihilangkan oleh pemiliknya. Contoh spion yang tiba-tiba dilepas (akhirnya tidak bisa menjalin komunikasi dengan pengguna jalan yang ada di belakannya). Ukuran ban yang sudah tepat, diganti yang lebih kecil dan tipis (akhirnya hilang keseimbangan motor tersebut). Nah perialaku-perilaku semacam inilah yang membuat kselamatan pemilik kendaraan atau pengguna jalan yang lain jadi terancam. Karena itu, dalam operasi simpati ini, semua kelengkapan kendaraan harus dipenuhi atau dipasang ulang lagi secara tertib supaya komunikas bisa terjalin harmonis antara pengguna jalan yang satu dengan yang lain yang pada akhirnya akan membawa keselamatan semua pengguna jalan raya.    

Mudah-mudahan dengan operasi simpati kali ini, bisa membuat para pengguna jalan lebih tertib lagi.
Salam........


(Agung Kurniawan Muhammad – Cak Motivator Indonesia – Konsultan SDM)

Popular posts from this blog

Cara memimpin Briefing Pagi dan sore di kantor.

Formal Public Speaking, Non Formal Public Speaking (Ayo belajar Public Speaking Episode 4)

Regenerasi Karyawan dalam Perusahaan.