Career Path & Individual Development Analysis

Career Path & Individual Development Analysis, demikian bahasa kerenya he he he. Kalau dalam bahasa gampangnya, kita sebut pemetaan career dan analisa pengembangan individu karyawan. Dalam posting sebelumnya Cak Motivator Indonesia mencontohkan tentang seorang karyawan yang punya motivasi yang cukup kuat untuk berkembang denga hasrat belajar dan ingin tahu yang juga cukup tinggi.

Untuk perusahaan perusahaan yang cukup besar dan punya organisasi yang cukup baik, kemudian yang juga Divisi HRD, maka yang namanya career path and individual development analysis tidaklah begitu jadi masalah. Karena ada bagian tersendiri yang menanganinya (pengembangan struktur organisasi) dan bernaung di lingkup HRD. Dengan demikian tools/peralatan dan perlengkapan yang dimiliki juga sudah cukup mumpuni untuk memetakan perjalanan career masing masing karyawan.

Nah... bagaimana dengan perusahaan yang baru saja berkembang dan belum punya  divisi khusus untuk pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan organisasi. Cak motivator Indonesia akan coba membahasnya kali ini. Perusahaan yang baru saja berkembang, biasanya struktur organisasinya masih sederhana. Ada pemilik bisnis, beberapa staf yang mengelola administrasi, dan beberapa orang kepercayaan untuk menangani proses produksi. Karena itu, munculnya karyawan dengan talenta dan hasrat yang kuat untuk maju, tidak bisa dipandang sepela. Karena kalau kita tidak perhatian terhadap karyawan yang punya talenta yang baik, management bisa jadi akan menyesal, karena karyawn yang bersangkutan akan sangat mungkin pindah ke perusahaan lainnya. Jadi bagaimana cara menyelesaikanya?

Pertama, Kalau ada karyawan yang semacam ini, segeralah kita sambut dengan baik.  Dan lakukan dialog dengan karyawan yang bersangkutan untuk mengetahui tentang seberapa besar dia punya hasrat untuk belajar sesuatu yang baru. Ini sebagai upaya penggalian data karyawan kita tentang kesungguhanya untuk belajar. Kalau memang sungguh-sungguh maka bisa dilanjut proses belajarnya.

Kedua, buatlah perencanaan pelatihan untuk yang bersangkutan, kapan mulai belajar, seminggu berapa kali belajar tentang hal yang baru. Supaya bisa terkontrol dengan baik, buatlah kartu latihan yang bisa dimanfaatkan untuk memantau tentang perjalanan karyawan ybs. Kartu latihan ini berisi data, kapan yang bersangkutan akan latihan dan latihan jenis apa yang akan dilakukan. Pantaulah kartu ini setiap saat, apakah yang bersangkutan memang mau belajar atau tidak. Kemudian hitung pencapaian dan tingkat % yang sudah dicapai. Buatlah sesi pelatihan menjadi menyengkan untuk karyawan yang bersangkutan dengan biaya murah.

Ketiga. Begitu jadwal pelatihan habi, maka segera lakukan pengecekan, apakah sudah berhasil mendapatkan ilmu yang baru secara 100% sesuai rencana, atau belum. Kalau belum, segera lakukan evaluasi. Kalau sudah, maka petakan lagi karyawan yang bersangkutan dan sudah berada di level mana.

Keempat. Kalau sudah berhasil segera tempatkan di posisi yang memang sedang dibutuhkan(artinya ada proses promosi karyawan). Selain itu, berikan penghargaan pada karyawan ybs. Ingat, penghargaan tidak wajib berupa uang, ada banyak bentuk penghargaan.

Kelima. Legowo kalau karyawan ybs menjadi lebih pintar dan akan segera pindah ke perusahaan lainnya. Karena itu, pada saat program pelatihan, usahakan pelatihan dari internal yang minim biaya, sehingga tidak membuat management seperti melakukan pelatihan yang tidak bisa dinikmati hasilnya oleh perusahaan sendiri.


 Salam..
(Agung Kurniawan Muhammad – Cak Motivator Indonesia – Konsultan HRD)   

Popular posts from this blog

Cara memimpin Briefing Pagi dan sore di kantor.

Formal Public Speaking, Non Formal Public Speaking (Ayo belajar Public Speaking Episode 4)

Regenerasi Karyawan dalam Perusahaan.